Minggu, 30 November 2014

Menyeberang ke Eropa dalam Hitungan Menit

SAAT ini saya sudah beberapa minggu berada di Turki atau lebih dikenal dengan julukan Bumi Al-Fatih, tepatnya di Istanbul bagian Asia. Ya, Istanbul merupakan satu-satunya kota yang berada di dua benua sekaligus, yaitu Asia dan Eropa.
Karena saya mahasiswa baru pada tahun ini, jadi saya harus mengurus berbagai keperluan, seperti pembuatan kartu pelajar, kartu transportasi, surat izin tinggal, mendaftarkan handphone ke kantor pajak, registrasi ke universitas yang diterima, dan lain-lain.
Pengurusan tersebut tak semuanya bisa diurus di Istanbul bagian Asia, melainkan di Istanbul bagian Eropa. Maka dari itu saya harus mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan berbagai macam moda transportasi yang ada di sini seperti bus, kereta api, kapal, dan kereta api bawah laut.


Ketika pengurusan harus dilakukan di Istanbul bagian Eropa. Ketika itu saya baru berani menggunakan transportasi seperti bus dan kapal. Karena kedua transportasi tersebut dengan mudah didapat. Tapi waktu yang diperlukan untuk menempuhnya cukup lama, membutuhkan waktu berjam-jam dan walaupun begitu saya bersyukur karena semua pengurusan dapat selesai tanpa terhalangi oleh kendala apa pun pada waktu itu.
Nah, selang beberapa hari, saya dan mahasiswa Indonesia lainnya diundang oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) dalam rangka pertemuan dan penyambutan mahasiswa baru. Kebetulan pertemuannya di Istanbul bagian Eropa, sedangkan saya tinggal di asrama yang berada di Istanbul bagian Asia yang jaraknya lumayan jauh. Jadi, saya dan mahasiswa Indonesia yang berada di asrama yang sama sepakat untuk menggunakan transportasi kereta api bawah laut, yaitu Marmaray. Saya sangat senang karena ini pertama kali saya mencoba Marmaray yang merupakan jaringan kereta bawah laut pertama di dunia yang menghubungkan dua benua.
Marmaray adalah koneksi rel antara Istanbul bagian Eropa dan Asia melalui terowongan bawah laut Marmara dan jembatan Bosphorus,  dengan stasiun Yenikapi dan Sirkeci di Istanbul bagian Eropa dan stasiun Uskudar dan Ayrilik di Istanbul bagian Asia. Tentunya sangat memudahkan kita untuk menyeberangi dari Istanbul bagian Asia ke Istanbul bagian Eropa dan sebaliknya dalam hitungan menit. Marmaray itu sendiri baru saja diluncurkan pada akhir 2013 dan beroperasi pada awal tahun 2014.
Kesan saya ketika naik Marmaray sangat luar biasa. Saya sangat kagum dengan proyek ambisius Turki ini di mana mereka berhasil mewujudkan ide besar Sultan Abdul Medjid setelah 153 tahun. Sepintas terlihat seperti kereta api yang dimiliki oleh negara-negara lain, namun bedanya adalah ini merupakan transportasi yang berada di bawah Laut Marmara yang memisahkan benua Asia dan benua Eropa.
Saya pun harus berdesakan dengan penumpang lain karena tak heran banyak penumpang yang memilih transportasi ini karena kecepatannya yang maksimal, sehingga hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Benar saja, tak lebih dari lima lima menit saya dan mahasiswa Indonesia lainnya sudah tiba di stasiun Sirkeci di Eropa. Segera kami ke luar dari terowongan yang sangat dalam itu.
Tak jauh dari situ kami langsung menemukan tempat pertemuan. Kami disambut hangat oleh para senior. Setelah beberapa jam, acara pun selesai. Segera kami berpamitan karena hari sudah mulai sore. Saya segera kembali ke asrama dan tentunya menggunakan transportasi yang sama ketika pergi tadi. Untuk selanjutnya apabila saya dan yang lainnya ada keperluan di Eropa, pastilah kami menggunakan kereta api bawah laut itu.

Tentunya saya sangat bersyukur karena bisa mendapatkan kesempatan beasiswa S1 di Turki. Di negeri ini pula saya bisa mencoba transportasi kereta api bawah laut tersebut yang merupakan simbol ambisius negara Turki dan baru terwujud di bawah pimpinan Perdana Menteri Erdogan dan Presiden Abdullah Gul. Saya selaku anak Aceh sangat berharap agar Aceh juga memiliki proyek ambisius seperti itu. Misalnya, punya kereta api bawah laut yang bisa menghubungkan Banda Aceh dengan Pulau Sabang dan Pulau Aceh. Pastilah akan memudahkan rakyat Aceh dalam bepergian atau berwisata ke pulau-pulau yang memiliki sejuta pesona itu.

**Nyakti Mardalena**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar