Hari ini adalah jadwal
pertemuan komunitas Sidom Bloger yang ke-3. Pertemuannya di Radidha Caffe yang
berlokasi di Darussalam. Tema kali ini adalah membahas tentang penggunaan EYD
yang baik dan benar dalam menulis. Pembahasan ini harus saya ikuti serta saya simak baik-baik mengenai apa saja yang akan disampaikan oleh narasumber nanti. Karena pada dasarnya, saya
sama sekali tidak paham tentang penggunaan EYD dalam menulis. Selama ini,
ketika saya menulis, saya tidak pernah memperhatikan penggunaan EYD yang baik
dan benar, seperti penggunaan tanda baca, penggunaan huruf kapital, penggunaan
dasar pola bahasa dan sebagainya.
Saya sering menulis dengan sesuka hati saya,
asalkan saya sendiri memahami apa maksud tulisan saya sendiri, saya kira sudah
cukup. Rupanya pemikiran saya salah. Meski sudah lepas dari bangku sekolah atau
kuliah, bukan berarti kita melupakan aturan ejaan dalam berbahasa. Karena
apapun bidang pekerjaan yang kita pilih nantinya, tetap akan menuntut penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam bahasa lisan maupun bahasa
tulisan. Karena tak jarang saya melihat bahwa ada beberapa penulis, wartawan,
pejabat-pejabat di pemerintahan ataupun di swasta, kurang menguasai EYD dengan
baik dalam tulisan-tulisan atau surat-surat resmi mereka. Termasuk saya yang masih harus banyak belajar memahami tentang itu.
Nah, berbicara mengenai
EYD, kita akan membahasnya sekarang. Narasumber pada hari ini adalah bapak Prof.
Dr. Makmur Dimila yaitu salah satu lulusan Universitas luar negeri yang
merupakan pakar ahli dalam bidang bahasa blog.(katanya sih hehehe).
Beliau mengatakan EYD
yang dibahas hari ini bukan Ejaan Yang Disempurnakan. Tetapi Ejaan Yang Enak
Dibaca. Itu sih katanya. Tetapi pada
dasarnya EYD adalah Ejaan Yang Disempurnakan. EYD sangat harus diperhatikan
dalam menulis supaya pembaca mudah memahami maksud dari tulisan tersebut serta
menarik perhatian para pembaca untuk membacanya. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. tapi
kata Narasumber tadi, Ejaan Yang enak Dibaca berlaku sejak tadi ketika beliau
mengeluarkan kata-kata tersebut.
Agar mudah dalam
mengusai EYD ketika menulis, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Mengikuti pola dasar bahasa Indonesia, yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan.
- Hindari terlalu banyak penggunaan kata “yang”.
- Hindari kesalahan dalam penulisan karakter.
- Setelah menulis sebuah tulisan, bacalah dengan nada yang kuat supaya terdengar dimana saja letak keanehan dan kerancuannya.
Dapat diketahui apabila
kita sudah menguasai tentang beberapa
hal dalam penggunaan EYD di atas, maka
sangat mudah dalam membuat tulisan yang menarik dan bagus untuk dibaca. Pentingnya
EYD dalam suatu tulisan diibaratkan pentingnya makan pada makhluk hidup. Maka
dari itu, saya merasa perlu untuk menuliskan pedoman umum penggunaan EYD yang merupakan dasar dalam berbahasa Indonesia yang
baik dan benar.
**Nyakti Mardalena**
(Izin ketawa dulu yak, hahahaha)
BalasHapusTulisanmu mudah dipahami.
Oh ya, abang kan buat gem. Saya sebagai narasumber yang bicara soal EYED dan kalian sebagai wartawan. Nah, dalam konferensi pers pura-pura itu, saya adalah Prof. Dr. Makmur Dimila.
Lainnya sudah oke, lanjutkan. Yang penting tulisan di blog itu harus pake Ejaan Yang Enak Dibaca, bukan Ejaan Yang Disempurnakan. Tapi di luar blog, tetap pake EYD ya. :D
oo yaya bang, makasih bnyak atas komentarnya :D
Hapusmaaf klo tulisannya kurang bagus, maklum msh baru belajar heheheh :D