Pengalaman yang sangat seru adalah
ketika anak-anak Aceh mengunjungi sekolah-sekolah darurat di Otsuchi. Otsuchi
adalah lokasi yang cukup parah di Jepang yang diterjang oleh tsunami bulan
maret silam. 26 Desember 2004 yang lalu, Aceh juga di kejutkan oleh bencana
yang dasyat yaitu gempa dan gelombang tsunami, telah menelan korban sekitar
200.000 jiwa. Tidak pernah di sangka ternyata bencana serupa terjadi juga di
Otsuchi, Jepang. Memahami perasaan para korban yang mengalami hal serupa, empat
anak Aceh mengunjungi sejumlah sekolah di sana untuk menghibur dan berbagi
penglaman. Kunjungan tersebut berlangsung hari Jumat (18/11/2011) pada pagi
hari yaitu sekolah SD (4 kelas) dan sekolah SMP (4 kelas). Empat anak Aceh tersebut pertama mengira akan menemukan muka
sedih dari wajah para murid di sekolah tersebut, ternyata apa yang terjadi
mereka malah menyambutnya dengan senyuman dan sangat antusias. Dalam sesi
pertemuan, ke empat anak Aceh menyanyikan lagu Indonesia Pusaka dan para murid
sekolah tersebut juga menampilkan nyanyian Jepang mereka. Tidak lupa juga anak
Aceh memberikan banner yang berisi tanda tangan para anak Aceh yang merupakan
korban tsunami juga. Kemudian, anak Aceh
diajari melukis shodo (kaligrafi). Ke empat anak Aceh tersebut sangat
bersyukur sekali karena di beri kesempatan untuk berkunjung ke lokasi Tsunami
di Jepang. Ini merupakan pengalaman yang sangat luar biasa bagi mereka.
Kunjungan keempat anak Aceh tersebut
di akhiri di Osaka yaitu dimana mereka
diberi kesempatan untuk menikmati setiap wahana di Universal Studio
Japan (USJ). Menurut mereka, ini adalah pengalaman paling seru selama mereka
berada di negeri sakura tersebut. Dan mereka berharap suatu saat bisa kembali
menikmati setiap wahana tersebut. Kunjungan keempat anak tersebut, di sponsori
oleh Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Lost Children Operation (LCO). Awalnya LSM
ini membentuk tim pencari anak hilang saat bencana tsunami yang terjadi di
Aceh. Kemudian di tahun 2005, LCO memberikan sejumlah bantuan dan dukungan bagi
anak-anak yatim piatu dan korban tsunami Aceh, serta mendirikan sekolah
Kougetsu School yaitu kelas bahasa inggris dan kelas bahasa jepang di kabupaten
Aceh Besar.
**Nyakti Mardalena**
Semangat Nyakti :D Luar biasa sudah ke Jepang.
BalasHapusOh ya, kamu nulis dari sudut pandang orang ketiga jamak (mereka). Akan lebih menarik kalo dari sudat pandang orang pertama tunggal (saya/aku). Lagian ini kan pengalaman Nyakti, jadi tulis saja pake saya/aku, lebih bebas untuk mengekspresikan diri.